About

Selasa, 17 Mei 2022

Retinol Adalah Bahan Aktif Produk Skincare, Apa Manfaat dan Efek Sampingnya?


Retinol adalah bahan aktif dari vitamin A yang banyak digunakan dalam produk skincare. Kandungan senyawa ini memiliki banyak fungsi, mulai dari mengatasi jerawat, memperbaiki tekstur kulit, hingga digadang-gadang ampuh mencegah penuaan dini.

Seperti bahan aktif lainnya, retinol pun perlu digunakan sesuai aturan agar kulit bisa mendapatkan manfaatnya dan terhindar dari risiko iritasi. Apa saja yang harus Anda perhatikan?

Apa itu retinol?


Dikutip dari laman Harvard Medical School, retinol atau retinoid adalah zat yang dibuat dari vitamin A. Zat ini awalnya digunakan sebagai obat jerawat sekitar tahun 1970an. Namun, para peneliti menemukan fungsi lainnya, salah satunya mencegah penuaan.

Sebagai salah satu “aktor utama” dalam produk anti-aging, retinol disebut-sebut punya kemampuan merangsang produksi kolagen. Tidak hanya itu, retinol juga mempercepat proses pembaruan sel-sel kulit mati serta membuat tekstur kulit menjadi lebih halus.

Retinol dibagi menjadi beberapa jenis sesuai tingkat kekuatannya. Produk yang bisa dibeli bebas biasanya mengandung retinyl palmitate, retinol, retinaldehyde, atau adapalene. Adapalene juga banyak ditemukan dalam produk untuk mengobati jerawat.

Ada pula jenis retinol yang jauh lebih kuat seperti tretinoin dan tazarotene. Keduanya memerlukan resep karena pengaruhnya sangat kuat terhadap kulit. Efeknya memang muncul lebih cepat, tapi risiko terjadinya iritasi juga lebih besar.

Apa pun jenis retinol yang Anda gunakan, pada dasarnya semua akan memberikan hasil pada kulit setelah pemakaian jangka panjang sesuai aturan. Kulit rata-rata mulai menunjukkan perkembangan setelah sedikitnya tiga bulan pemakaian produk.

Manfaat retinol untuk kulit


Ada berbagai alasan mengapa retinol banyak digemari oleh para penggiat kecantikan. Berikut di antaranya.

1. Mengobati jerawat

Dokter sering kali meresepkan obat atau produk skin care mengandung retinol untuk mengatasi jerawat dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang. Ini karena retinol dapat membuka pori-pori sehingga kulit mampu menyerap obat jerawat dengan baik.

Selain itu, retinoid juga mencegah jerawat muncul kembali dengan cara mengurangi produksi minyak berlebih dan meredakan peradangan pada kulit. Dengan begitu, tidak terjadi penyumbatan pori-pori yang merupakan awal terbentuknya jerawat.

2. Mencegah keriput akibat penuaan

Retinol, khususnya tretinoin, dapat mencegah munculnya keriput atau garis halus di kulit. Ini disebabkan karena tretinoin meningkatkan produksi kolagen dan merangsang aliran darah di bawah kulit sehingga kulit menjadi lebih sehat.

Tretinoin juga membantu memudarkan flek hitam akibat penuaan serta mengurangi bintik kulit pemicu kanker yang disebut actinic keratosis. Senyawa ini bekerja dengan menghalau paparan sinar ultraviolet yang berlebihan pada wajah.

3. Mengendalikan gejala psoriasis

Retinoid dari jenis tazarotene memiliki manfaat tersendiri bagi penderita psoriasis. Zat ini membantu mengendalikan gejala psoriasis dengan cara:

  • memperlambat pertumbuhan sel-sel kulit,
  • menipiskan kulit yang menebal dan bersisik,
  • meredakan bengkak dan kemerahan, serta
  • mengatasi psoriasis pada kuku.

Jika Anda memiliki psoriasis, dokter akan menganjurkan untuk mengoleskan setetes kecil krim retinol satu kali sehari sebelum tidur. Krim atau gel retinol untuk psoriasis mungkin juga akan dikombinasikan dengan pengobatan steroid.

4. Menghilangkan milia

Milia adalah benjolan-benjolan kecil yang biasanya tumbuh di sekitar hidung, dahi, dan kelopak mata. Benjolan-benjolan ini sering kali sulit dihilangkan sehingga diperlukan obat untuk membasminya.

Anda bisa menghilangkan milia dengan menggunakan serum retinoid, khususnya dari jenis tretinoin. Senyawa ini membantu mengikis milia dan mencegah pertumbuhan benjolan-benjolan baru sehingga tekstur kulit menjadi lebih rata.

Efek samping pemakaian retinol


Meskipun memiliki banyak manfaat, retinoid juga dapat menyebabkan efek samping bila tidak digunakan sesuai aturan. Beberapa efek samping yang pernah dilaporkan yakni:

  • kulit kering dan iritasi,
  • perubahan pada warna kulit,
  • kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, serta
  • kulit jadi kemerahan, bengkak, keras, atau melepuh.

Hindari sinar matahari saat sedang menggunakan krim retinol, terutama antara pukul 10 pagi dan 2 siang. Bila Anda hendak keluar rumah dan akan terkena sinar matahari, gunakan pelembap dan tabir surya minimal SPF 30 atau lebih tinggi.

Retinoid sebaiknya juga tidak digunakan oleh ibu hamil. Pasalnya, retinol dan berbagai zat turunan vitamin A berisiko mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan serta menimbulkan kelainan pada tulang belakang dan wajah bayi yang lahir.

Risiko ini bertambah besar jika ibu hamil menggunakan krim retinol secara berlebihan dan untuk waktu yang lama. Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan untuk menggunakan produk perawatan kulit lain untuk menggantikan retinol.

Aturan penggunaan retinol


Guna memaksimalkan manfaat produk dan menghindari efek samping, berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat menggunakan produk mengandung retinol.

1. Gunakan secukupnya

Ada beberapa kesalahan dalam penggunaan retinoid yang umum dilakukan. Ada yang memakainya dalam jumlah yang terlalu banyak, terlalu sering, atau dalam konsentrasi yang terlalu tinggi. Padahal, penggunaan retinol seharusnya dimulai dari konsentrasi rendah.

Hal ini penting terutama bagi Anda yang baru pertama kali memakainya atau memiliki jenis kulit sensitif. Jika kulit Anda sudah terbiasa dengan penggunaan retinol selama beberapa pekan, baru tingkatkan konsentrasinya secara perlahan.

2. Gunakan pada kulit kering

Bila digunakan dalam keadaan kulit yang lembap, retinoid justru berisiko menyebabkan iritasi dan membuat kulit lebih cepat mengering. Jadi, ada baiknya Anda memakai produk ini dalam kondisi kulit yang masih kering.

Jika Anda ingin menggunakan produk pelembap sebelum retinoid, berikan jeda waktu terlebih dahulu. Begitu pula bila pelembap akan digunakan setelahnya, sebaiknya pakai saat produk dengan kandungan retinoid sudah cukup terserap pada kulit.

3. Gunakan di malam hari

Produk yang mengandung retinoid biasanya dikemas dalam botol berwarna gelap. Hal ini dilakukan karena kebanyakan retinoid adalah zat photolabile yang mudah rusak bila terkena cahaya terang atau sinar matahari langsung.

Atas dasar ini juga, produk retinol lebih dianjurkan untuk digunakan di malam hari. Anda sebenarnya bisa tetap memakai retinoid pada pagi hari asalkan dilapisi dengan sunscreen, tapi bukan berarti ini membuat retinoid bebas dari risiko kerusakan.

4. Kandungan yang tidak boleh digunakan bersama retinol

Produk mengandung retinol sebaiknya tidak digunakan berbarengan dengan produk eksfoliasi maupun produk yang mengandung benzoil peroksida. Contoh kandungan di dalam produk eksfoliasi yaitu alpha-hydroxy acid (AHA) dan beta-hydroxy acid (BHA).

Ini disebabkan karena campuran retinoid dengan ketiga kandungan tersebut berisiko membuat kulit menjadi kering, mengelupas, dan iritasi. Sebagai solusinya, Anda bisa menggunakan ketiga produk tersebut pada waktu yang berbeda.

5. Hentikan penggunaan selama masa kehamilan

Pemakaian retinoid jangka panjang atau dalam dosis besar meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi yang lahir. Oleh sebab itu, Anda perlu menghentikan pemakaian zat ini selama kehamilan dan menggantinya sementara.

Retinol mempunyai sederet manfaat bagi kulit. Namun, manfaat ini hanya bisa didapat dengan dosis dan cara pakai retinol yang benar. Sementara itu, pemakaian secara berlebihan atau di luar saran dokter spesialis kulit berisiko menimbulkan efek samping.

Maka dari itu, selalu ikuti anjuran penggunaan pada label kemasan produk yang Anda gunakan. Jika kulit mengalami reaksi negatif, hentikan pemakaian produk dan segera kunjungi dokter spesialis kulit.

 

0 komentar:

Posting Komentar